Kecewa Fresh Graduate Lulusan UI Mendapatkan Tawaran Gaji 8 Juta, Ini Tanggapan UI

Indonesia2365 Dilihat

Kecewa Fresh Graduate Lulusan UI Mendapatkan Tawaran Gaji 8 Juta, Ini Tanggapan UI

Malang, Indotribun.id Kecewa Fresh Graduate Lulusan UI Mendapatkan Tawaran Gaji 8 Juta Ini Tanggapan UI. Media sosial kembali diramaikan dengan postingan seseorang yang mengaku fresh graduate lulusan Universitas Indonesia (UI). Melalui akun instagramnya ia menyampaikan kekecewaannya karena mendapatkan tawaran gaji 8 juta/bulan dari salah satu perusahaan lokal. Ungkapan kekecewaannya mengundang pendapat netizen kerena terlalu menyombongkan diri atas nama almamater.

Diketahui dari postingan akun twiter bernama @WidasSatyo, seseorang yang tidak diketahui identitasnya menulis di IntaStory.

 “Jadi tadi gue diundang interview kerja perusahaan lokal dan nawarin gaji kisaran 8 juta doang. Hello meskipun gue fresh graduate gue lulusan UI, Pak. Universitas Indonesia. Jangan disamain sama fresh graduate dengan kampus lain dong ah. Level UI mah udah perusahan luar negeri. Kalau lokal mah oke aja, asal harga cocok.”

Demikian postingan instastory yang viral itu. Postingan tersebut langsung viral di akun twiter dengan bertagar #lulusanui.

Masalah penghasilan menjadi isu sensitif di kalangan profesional. Namun untuk baru pertama memulai kerja, gaji bukanlah ukuran utama, melainkan pengalaman yang perlu dicari.

Menanggapi postingan itu, Kepala Kantor Humas dan KIP UI, Rifelly Dewi Astuti, menyatakan hal tersebut merupakan bentuk ekspresi anak muda melalui media sosial.

“Kalau ditanya tanggapannya kami juga tidak bisa banyak berpendapat. Pertama identitas tidak ketahuan, bisa jadi bukan alumni kita,” kata Rifelly dalam keterangan tertulisnya, dikutip dari tribunews.com, Jum’at (26/7/2019).

Namun, apabila benar alumni UI, Rifelly pun sangat menyayangkan kejadian tersebut.

Rifelly berharap masyarakat tidak langsung menilai negatif semua lulusan UI, sebab tidak semua lulusan UI memiliki karakter seperti orang tersebut.

“Ya kalaupun benar itu alumni kami, sangat tidak bijak kalau kita langsung menggeneralisir pendapat dia tersebut sebagai pendapat seluruh lulusan UI,” tutur Rifelly.

 

Awal Mula Polemik: Curhatan Gaji 8 Juta yang Viral

Semuanya berawal dari sebuah unggahan sederhana namun provokatif. Seseorang yang mengaku sebagai lulusan baru UI menulis bahwa ia telah melalui serangkaian proses wawancara kerja di sebuah perusahaan lokal. Namun, ia terkejut dan kecewa saat perusahaan tersebut menawarkan gaji di angka Rp 8 juta per bulan.

Dalam unggahannya, ia menyatakan bahwa sebagai lulusan dari universitas ternama berjaket kuning, ia berekspektasi untuk mendapatkan gaji di level double digit atau di atas Rp 10 juta. Ia merasa tawaran tersebut tidak sepadan dengan reputasi almamaternya.

Unggahan ini dengan cepat tersebar luas setelah di-capture dan dibagikan ulang oleh berbagai akun media sosial, memicu reaksi masif dari netizen.

 

Badai di Media Sosial: Reaksi Keras dari Netizen

Alih-alih mendapat simpati, curhatan tersebut justru menuai badai kritik dan cemoohan. Sebagian besar netizen menilai unggahan tersebut menunjukkan sikap arogan, tidak realistis, dan terkena star syndrome almamater. Beberapa poin utama kritikan netizen adalah:

  • Tidak Bersyukur: Banyak yang menganggap gaji Rp 8 juta untuk seorang fresh graduate tanpa pengalaman sudah merupakan angka yang sangat baik, jauh di atas rata-rata Upah Minimum Regional (UMR).

  • Terlalu Mengandalkan Nama Almamater: Publik menilai bahwa nama besar universitas bukanlah satu-satunya penentu gaji. Kemampuan, keterampilan, pengalaman magang, dan etos kerja jauh lebih penting.

  • Tidak Memahami Realita Pasar Kerja: Kritikan juga ditujukan pada kurangnya riset dari sang pengunggah mengenai standar gaji untuk posisi dan industri yang ia lamar.

Meski begitu, ada juga sebagian kecil suara yang mencoba memberikan konteks, menyatakan bahwa untuk beberapa industri spesifik (seperti startup unicorn, firma hukum, atau multinational company) di Jakarta, gaji awal di atas Rp 8 juta untuk lulusan terbaik adalah hal yang wajar.

 

Universitas Indonesia Turun Tangan: Tanggapan Resmi Berbasis Data

Melihat nama baik almamaternya menjadi perbincangan nasional, pihak Universitas Indonesia melalui Career Development Center (CDC UI) akhirnya merilis tanggapan resmi untuk menenangkan situasi dan memberikan perspektif yang objektif.

Tanggapan UI sangat terukur dan berfokus pada data, bukan opini:

  1. Menegaskan Sikap Individual: UI menyatakan bahwa pandangan dalam unggahan viral tersebut adalah sikap personal dan tidak mewakili seluruh lulusan atau alumni UI.

  2. Menyajikan Data Tracer Study: Ini adalah poin terpenting. UI merilis data dari Tracer Study mereka yang secara rutin melacak jejak karier para alumninya. Berdasarkan data saat itu, rata-rata gaji awal (starting salary) untuk lulusan baru S1 UI berada di rentang Rp 8 – 11 juta per bulan.

  3. Memberikan Konteks: Data tersebut menunjukkan bahwa tawaran gaji Rp 8 juta sebenarnya berada dalam rentang yang wajar dan umum untuk lulusan baru UI, meskipun berada di batas bawah. UI juga menekankan bahwa besaran gaji sangat bervariasi tergantung pada sektor industri, skala perusahaan, jenis pekerjaan, serta kemampuan negosiasi individu.

Respons berbasis data ini berhasil meredam polemik dan mengembalikan diskusi ke jalur yang lebih rasional.

Editor: Latif Fianto

Komentar