Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri. (Foto: Investordaily.com)
Korupsi tidak lepas dari sebuah sistem yang sudah terlanjur mengakar, dalam hal ini diakibatkan adanya dinasti politik. Pengaruh kekuasaan dan minimnya integritas adalah salah satu faktor terbesar bentuk korupsi di negeri ini.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, Kamis (09/07/2020).
“Sebagaimana yang pernah sering saya sampaikan di berbagai kesempatan bahwa korupsi terjadi karena banyak faktor. Tidak ada sebab tunggal orang melakukan korupsi. Korupsi terjadi karena keserakahan, kesempatan, kebutuhan serta hukuman yang rendah,” ujar Firli.
Selain itu, hukuman yang rendah serta adanya keserakahan, kesempatan, dan kebutuhan yang mendesak juga sangat rentang untuk seseorang melakukan tindakan korupsi.
Mantan ajudan Wakil Presiden Boediono ini menjelaskan, pemberantasan korupsi tidak bisa dilakukan hanya oleh KPK saja. Oleh sebab itu, diharuskan ada dukungan dan peran serta dari seluruh komponen bangsa Indonesia.
“Supaya korupsi bisa diatasi, kiranya persoalan ini kita harus saling bahu-membahu, mulai dari eksekutif, legislatif, yudikatif hingga seluruh anak bangsa guna memperbaiki sistem secara menyeluruh,” jelasnya.
Firli juga mengungkapkan, ada banyak hal yang perlu dibenahi bersama, seperti sistem ekonomi, sistem tata niaga serta sistem pelayananan publik. Termasuk juga sistem politik dan sistem Pilkada langsung. Hal tersebut perlu menjadi kajian guna memberantas tindak pidana korupsi di Indonesia.
Komentar