Beasiswa Rinaldi Gelar Mentoring Part III, Cetak Awardee Jadi Pemimpin di Masa Depan

Berita, Pendidikan719 Dilihat

Foto: Mentoring Part III Beasiswa Rinaldi (dok/@beasiswarinaldi).

Jakarta, Indotribun.id – Awardee Beasiswa Rinaldi mendapatkan mentoring eksklusif bersama Indra Dwi Prasetyo, Pemuda Berprestasi Kemenpora 2022. Kegiatan mentoring ini dinaungi secara langsung oleh Pihak Beasiswa Rinaldi bersama Rinaldi Nur Ibrahim selaku pendirinya.

Adapun tujuan diadakannya mentoring eksklusif ini adalah untuk mencetak generasi emas di masa mendatang. Kegiatan mentoring ini diikuti oleh 11 penerima beasiswa yang dari jenjang pendidikan SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi, serta ditemani oleh sejumlah Project Leader dari Beasiswa Rinaldi.

Harapan utama dari pihak Beasiswa Rinaldi adalah mewujudkan generasi emas yang cakap, terutama menguasai kemampuan leadership. Maksud dari leadership ini adalah bagaimana orang tersebut dapat berperilaku selayaknya pemimpin baik ketika menghadapi suatu masalah,” ungkap Feli Fildzah salah satu Project Leader Beasiswa Rinaldi, Jumat (17/02/2023).

Lebih lanjut, Feli menjelaskan untuk menjadi seorang pemimpin atau leader banyak skill yang perlu diasah, salah satu diantaranya adalah pola komunikasi dan lain sebagainya.

“Banyak sekali yang harus dikuasai oleh seorang ‘leader ‘ mulai dari attitude, cara berkomunikasi, cara mengembangkan potensi masing-masing, dan masih banyak lagi yang harus di eksplore,” imbuh lulusan terbaik UIN Jakarta itu.

Mentoring Part III Beasiswa Rinaldi (Dok/@beasiswarinaldi).

Kegiatan mentoring part III ini berlangsung selama 1 jam 30 menit, yaitu dari pukul 19.30 sampai pukul 21.00. Ketika awal kegiatan, pria yang akrab disapa Kak Indra tersebut tidak langsung menjelaskan mengenai kepemimpinan dalam organisasi, ataupun dalam perusahaan. Akan tetapi Founder Innergetic itu mengawalinya dengan menceritakan pengalaman hidupnya.

Tak hanya itu saja, Tenaga Ahli Menteri Sekretaris Negara (Mensekneg) itu juga menceritakan bagaimana jatuh bangun dirinya dalam mengarungi kehidupannya hingga menjadi seperti sekarang ini.

Pemuda berprestasi itu juga menjelaskan bagaimana kondisinya ketika dia tengah menghadapi masalah ekonomi, berani untuk menetapkan goals-goals yang hebat, hingga bagaimana mindset yang ia terapkan dalam menghadapi berbagai situasi. Secara tersirat mentoring ini membekali para awardee Beasiswa Rinaldi kemampuan agar dapat menjadi pemimpin untuk diri sendiri sebelum menjadi pemimpin untuk orang lain.

Diakhir materi Kak Indra membuka sesi tanya jawab atas materi yang telah disampaikannya. Salah satu penerima beasiswa rinaldi, Brainy Happy Ana bertanya, bagaimana cara beliau ketika menghadapi stress. Pria tersebut menjawab dengan santai mengenai teori kemampuan bertahan atas daya lenting yang diumpamakannya dengan karet yang kejat dan yang kendur.

Beliau bercerita, ia akan terus meng-upgrade level stressnya, agar ketika suatu saat dihadapkan dengan suatu kewajiban yang berat, pikiran alam bawah sadarnya telah terbiasa dan menganggap hal tersebut bukan sebagai beban, melainkan sebagai sesuatu yang menyenangkan. Seperti halnya karet yang kejat, karet tersebut akan memantulkan suatu tekanan dengan sangat tinggi dan cepat. Lain halnya dengan karet kendur, yang malah akan terbebani dengan tekanan tersebut.

Sebelum mentoring ditutup, beliau memberikan kutipan motivasi, ‘Menanam padi rumput akan ikut, menanam rumput padi akan luput’. Meskipun hanya terdiri dari 1 kalimat, kutipan tersebut memiliki makna yang sangat dalam.

Apabila kita mengejar ilmu pengetahuan ikhlas lahir batin, dapat dipastikan dunia dan akhirat akan mengikuti. Sebaliknya, apabila kita mengejar ilmu pengetahuan tidak ikhlas demi pamer, bahkan dunia dan akhirat tidak mau mendekat kepada kita sejengkal pun.

(Adm/Qne)

Komentar