KANT SARUNGAN, ACT DAN BEGAL KELAMIN (1)

Saya berhutang budi kepada sepupu jauh saya, Immanuel Kant, sekurang-kurangnya karena dua hal. Pertama, sebilah tanya mengenai apa yang membuat manusia manjadi baik? Dengan demikian, Kant menolak model-model etika yang digagas para bijak bestari dan pemikir terdahulu yang lebih terkonsentrasi pada ajaran bagaimana manusia menjalani hidup agar ia bahagia.

SAYA SIAP MENJADI KAYA

Menjadi kaya, Anda tahu, seringkali lebih mudah dari yang Anda perkirakan. Banyak orang yang mendadak kaya, entah karena warisan, menang lotre, undian, menjadi selebgram musiman, sosialita karbitan, pemenang pencarian bakat, menjadi dukun tiban atau mendapat gusuran, tetapi mendadak miskin hanya dalam hitungan pekan. Saat ini, televisi dan media sosial sangat memungkinkan yang serba dadakan itu.

KERJAKAN DOAMU, DOAKAN KERJAMU

Mengapa dalam hidup ini banyak cobaan? Ya, kalau sedikit namanya cobain. Kenapa banyak jual-beli kepentingan dan isu agama di kancah politik? Karena itu jangan ke sana. Mengapa pula dalam munajat masih sempat kita layangkan doa-doa buruk kepada sesama kita? Berarti memang jahat sejak dalam pikiran.

KEBERANIAN SANTRI

Kesalahan terbesar umat manusia adalah terus-menerus takut berbuat salah, padahal dalam ilmu pengetahuan, kesalahan nyaris selalu mendahului kebenaran. Jadi, satu-satunya orang yang tidak pernah salah di planet ini adalah ia yang tidak pernah berbuat apa-apa. Bukankah salah dan lupa adalah bagian tak terpisahkan dari manusia?