Khawatir Jadi Klaster Baru Penyebaran Covid-19, Pesantren Harus Terapkan Protokol Kesehatan

Indonesia314 Dilihat

Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin. (Foto: Kompas.com)

Pesantren dikhawatirkan menjadi klaster baru dalam penyebaran Covid-19. Hal ini terjadi mengingat santri dan para pengajar yang ada di pesantren berasal dari berbagai daerah. Oleh karenanya, Covid-19 dikhawatirkan akan menyebar dengan cepat.

Sebagai langkah antisipasi Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyatakan bahwa persiapan tes dan penyediaan sarana kesehatan di pondok pesantren harus dipastikan siap sebelum santri kembali ke asrama.

“Kalau tidak dipersiapkan dengan baik, ini (Red: pesantren) bisa menjadi klaster baru. Ini yang saya lebih takutkan,” kata Ma’ruf Amin dalam video di akun Youtube resmi Wakil Presiden Republik Indonesia, Minggu (19/7).

Untuk mencegah penyebaran Covid-19, maka pondok pesantren harus segera melakukan pencegahan. Salah satunya dengan mempersiapkan prosedur penerimaan kembali santri sesuai protokol kesehatan.

Apalagi, menurut Ma’ruf, banyak pesantren di Indonesia yang kondisinya kurang layak huni secara berkelompok. Hal ini terutama jika melihat ruang kamar tidur yang dihuni santri lebih dari kapasitas seharusnya.

“Pesantren kan banyak yang tempatnya dempet-dempetan, satu kamar itu mestinya lima orang tapi dipakai untuk 15 orang. Saya kan alumni pesantren, jadi tahu, memang pesantren itu kan begitu apa adanya,” ujar Ma’ruf.

Menjelang dimulainya kembali kegiatan belajar dan mengajar secara tatap muka, Ma’ruf meminta seluruh pengurus pondok pesantren agar menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Sarana kesehatan di lingkungan pesantren juga harus memenuhi standar protokol kesehatan, yaitu harus memiliki tempat cuci tangan, sanitasi dan tempat wudu bersih. (*)

Komentar