Presiden Sri Lanka Mengundurkan Diri Via Email

Berita, Internasional432 Dilihat

Foto: Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa (ist).

Indotribun.id, Sri Lanka – Gotabaya Rajapaksa Presiden Sri Lanka akhirnya mengajukan surat pengunduran diri via email pada Kamis (14/07/2022).

Surat resign tersebut dia kirimkan setelah dia sampai di Singapura karena adanya aksi unjuk rasa masyarakat akibat krisis ekonomi yang terjadi di negaranya.

Dikutip dari CNBC.com disebutkan Rajapaksa mengirimkan surat resign itu melalui email kepada ketua parlemen Sri Lanka.

Kantor juru bicara pemerintahan akan melakukan verifikasi untuk memeriksa keaslian surat tersebut. Kemudian akan membuat pengumuman resmi terkait pengunduran diri Rajapaksa.

Sementara itu, di Kolombo pihak kepolisian dan tentara gencar melakukan patroli dan memberlakukan jam malam.

Sebelumnya, Rajapaksa sempat melarikan diri ke Maladewa pada Rabu (13/07/2022) untuk menghindari pemberontakan karena dia dan keluarganya dinilai turut andil dalam krisis ekonomi yang melumpuhkan negara tersebut.

Rajapaksa disebut menggunakan maskapai Arab Saudi ketika bertolak menuju Singapura. Seorang penumpang maskapai yang sama menyebut jika Rajapaksa terlihat di area VIP Bandara.

Kemudian awak kabin penerbangan mengatakan, Rajapaksa menggunakan pakaian hitam dan duduk di kelas bisnis bersama istri dan dua pengawalnya.

Kementerian Luar Negeri Singapura menyebut, Rajapaksa telah memasuki negara tersebut untuk kunjungan pribadi dan tidak mencari atau diberikan suaka.

Keputusan Rajapaksa pada Rabu lalu untuk mengangkat Ranil Wickremesinghe sebagai pejabat presiden memicu kontroversi. Para demonstran menyerbu kantor parlemen dan kantor perdana menteri dan menuntut Rajapaksa dan Ramil mundur.

“Kami ingin Ranil mundur,” kata seorang pengemudi becak Malik Perera. “Mereka telah menjual negara kami, kami ingin orang yang baik untuk mengambil alih negara ini,” jelas dia.

Masyarakat Sri Lanka telah melakukan protes selama beberapa bulan terakhir. Puncaknya terjadi ketika ratusan ribu orang mengambil alih gedung pemerintahan di Kolombo.

Mereka menyalahkan keluarga Rajapaksa yang berkuasa dan sekutunya atas inflasi yang tak terkendali dan langkanya barang kebutuhan pokok dan aksi korupsi.

(Frq/Hrs)

Komentar