Terjadi Kerusuhan di Swedia Setelah Polisi Abaikan Pemimpin Partai Garis Keras Bakar Al-qur’an

Berita, Internasional264 Dilihat

Ilustrasi: Kerusuhan di Swedia setelah terjadi pembakaran al-qur’an (ist).

Indotribun.id, Swedia- Kerusuhan terjadi diberbagai wilayah di Swedia setelah salah satu Pemimpin Partai Stram Kurs (Garis Keras) membakar salinan al-qur’an di kawasan penduduk muslim terbanyak di Swedia pada kamis (14/04/2022).

Kerusuhan mulai pecah setelah polisi yang mendampingi pimpinan partai memilih bungkam saat melihat peristiwa pembakaran al-qur’an yang dilakukan oleh Rasmun Paludan.

Awal mula kejadian tersebut terjadi saat sejumlah polisi dan Rasmun Paludan untuk mendatangi ruang publik di Lingkoping yang di hadiri penduduk muslim kurang lebih 200 orang.

Sontak tanpa angin dan tanpa hujan, Paludan membakar salinan al-qur’an di hadapan 200 umat islam di kawasan tersebut.

Melihat perlakuan penistaan tersebut, umat islam yang ada dikejadian tersebut langsung melontarkan protes kepada polisi yang mendampingi pimpinan partai sayap kanan garis keras itu.

Menanggapi kejadian tersebut, politikus bernama Mikail Yuksel mengatakan bahwa provokasi Islamofobia dari politikus anti-Islam di bawah perlindungan polisi terus berlanjut di kota-kota di seluruh Swedia.

Yuksel mengatakan, Paludan secara khusus memilih lingkungan yang padat penduduk Muslim dan tempat-tempat dekat masjid untuk melakukan provokasi.

“Di Swedia, yang membela hak asasi manusia, kebebasan beragama dan hati nurani dengan nada tertinggi, Al-Qur’an dibakar di lingkungan Muslim di bawah perlindungan polisi,” kata Yuksel.

Lebih lanjut, Mikail Yuksel menambahkan bahwa polisi juga menyerukan umat Islam untuk menggunakan akal sehat karena kitab suci mereka dibakar tepat di depan mata mereka.

Tak lama setelah pembakaran Al-Qur’an oleh Paludan, kerusuhan pecah di sejumlah wilayah di Swedia selatan.

(Frq/Adm)

Komentar