Perbedaan Jisdor dan Kurs Tengah BI: Mana yang Lebih Akurat untuk Transaksi Bisnis?
Indotribun.id – Perbedaan Jisdor dan Kurs Tengah BI. Bagi pelaku bisnis yang kerap berurusan dengan transaksi internasional, istilah seperti Jisdor dan Kurs Tengah BI tentu tidak asing lagi. Kedua istilah ini mengacu pada kurs referensi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) yang dirilis oleh Bank Indonesia. Walaupun sama-sama diterbitkan oleh bank sentral, keduanya memiliki perbedaan mendasar terkait metode perhitungan, fungsi, serta tingkat keakuratan yang dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan dalam dunia bisnis.
Memahami perbedaan Jisdor dan Kurs Tengah BI sangat penting untuk menghindari kesalahan pembukuan serta potensi kerugian finansial saat bertransaksi valuta asing. Penting untuk mengevaluasi perbedaan kedua kurs tersebut agar dapat memilih acuan yang tepat bagi bisnis Anda.
Apa Itu Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate)?
Jisdor adalah kurs referensi yang ditetapkan berdasarkan aktivitas transaksi valuta asing antarbank yang benar-benar terjadi di pasar spot domestik. Bank Indonesia mencatat transaksi tersebut dalam rentang waktu tertentu pada hari kerja, biasanya dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Data yang terkumpul kemudian diproses guna menghasilkan satu angka referensi sebagai output final.
Jisdor dianggap sebagai indikator paling akurat dari nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat pada hari tertentu, karena transaksinya langsung tercatat di pasar.
Fungsi Utama Jisdor:
- Benchmark Pasar: Menjadi acuan atau patokan bagi pelaku pasar, termasuk korporasi dan investor, dalam menentukan harga kontrak bisnis, derivatif, dan instrumen keuangan lainnya.
- Referensi Harga: Memberikan gambaran harga pasar yang representatif dan kredibel untuk transaksi spot USD/IDR.
- Mendukung Stabilitas: Penerbitan kurs yang transparan dan berbasis pasar membantu mendukung stabilitas nilai tukar Rupiah.
Apa Itu Kurs Tengah BI?
Kurs tengah Bank Indonesia adalah nilai kurs yang dihitung berdasarkan rata-rata aritmatika dari kurs jual dan kurs beli yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Secara ringkas, rumusnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
(Kurs Jual + Kurs Beli) ÷ 2
Berbeda dengan Jisdor yang didasarkan pada transaksi nyata, Kurs Tengah Bank Indonesia memiliki sifat yang lebih administratif. Kurs ini tidak sepenuhnya mencerminkan harga sebenarnya yang terbentuk di pasar antarbank. Sebelum adanya Jisdor, Kurs Tengah sering digunakan sebagai acuan utama. Namun, kini fungsinya telah bergeser menjadi lebih spesifik dan terarah.
Fungsi Utama Kurs Tengah BI:
- Akuntansi dan Pelaporan Keuangan: Dipakai oleh perusahaan untuk mengubah nilai aset dan kewajiban dalam mata uang asing menjadi Rupiah pada laporan keuangan, khususnya neraca, di akhir periode.
- Kepatuhan Regulasi: Menjadi standar dalam pelaporan keuangan sesuai Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia.
- Tujuan Administratif Lainnya: Digunakan untuk keperluan pencatatan yang membutuhkan nilai tukar standar pada tanggal tertentu.
Tabel Perbedaan Utama: Jisdor vs. Kurs Tengah BI
Mana yang Lebih Akurat untuk Transaksi Bisnis?
Pertanyaan ini merupakan hal yang krusial bagi para pemilik bisnis. Jawaban yang paling sesuai akan sangat dipengaruhi oleh konteks “transaksi” yang dimaksud.
- Untuk Negosiasi dan Eksekusi Transaksi (Membeli/Menjual Valas): Tidak keduanya. Saat Anda hendak menukarkan Rupiah ke Dolar atau sebaliknya melalui bank, yang digunakan adalah kurs jual atau kurs beli dari bank tersebut, dikenal juga sebagai TT Counter atau e-Rate. Kurs ini biasanya berbeda dari Jisdor atau Kurs Tengah BI karena sudah memasukkan margin keuntungan yang ditentukan oleh pihak bank.Namun, Jisdor adalah referensi yang lebih tepat untuk menilai apakah kurs yang ditawarkan oleh bank Anda masuk akal atau tidak. Jika kurs jual yang diberikan oleh bank tidak terlalu jauh berbeda dengan nilai Jisdor pada hari itu, maka tawaran tersebut dapat dianggap cukup bersaing. Oleh karena itu, Jisdor berperan sebagai alat bantu dalam negosiasi sekaligus menjadi acuan bagi Anda.
- Untuk Pelaporan dan Pembukuan: Kurs Tengah BI adalah standar yang harus digunakan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK), saat menyusun laporan keuangan yang melibatkan nilai aset atau liabilitas dalam mata uang asing, Kurs Tengah BI pada tanggal neraca menjadi acuan resmi yang diakui. Pemanfaatan Jisdor untuk tujuan tersebut dianggap tidak selaras dengan ketentuan standar akuntansi yang berlaku.Penting untuk dicatat: Dalam pelaporan PPh dan PPN, wajib menggunakan Kurs Pajak. Kurs ini ditetapkan mingguan melalui Keputusan Menteri Keuangan (KMK) dan bisa berbeda dari Kurs Tengah Bank Indonesia.
Secara sederhana:
- Jisdor digunakan sebagai patokan untuk menilai harga wajar dalam transaksi valuta asing dan menjadi acuan utama penetapan harga kontrak bisnis.
- Gunakan Kurs Tengah BI untuk keperluan pencatatan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan perusahaan Anda.
- Gunakan kurs jual/beli bank Anda untuk eksekusi transaksi penukaran valas.
- Gunakan Kurs Pajak (KMK) untuk perhitungan dan pembayaran pajak.
Memahami kegunaan masing-masing jenis kurs dapat membantu bisnis Anda mengambil keputusan keuangan yang lebih tepat, menjaga kepatuhan dalam pelaporan, sekaligus menghindari potensi kerugian yang bisa timbul akibat penggunaan referensi yang kurang sesuai.

As an experienced entrepreneur with a solid foundation in banking and finance, I am currently leading innovative strategies as President Director at my company. Passionate about driving growth and fostering teamwork, I’m dedicated to shaping the future of business.
Komentar