Marcus/Kevin Hattrick Jepang Terbuka

Indonesia1263 Dilihat

Marcus/Kevin Hattrick Jepang Terbuka

Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, sukses cetak hattrick di Jepang Terbuka 2019, Minggu (28/7/2019). (Foto/PBSI)

Indotribun.id – Marcus/Kevin Hattrick Jepang Terbuka. Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo sukses menjadi juara Jepang Terbuka 2019. Keberhasilan tersebut dicapai pasangan ganda putra Indonesia setelah berhasil mengalahkan rival senegaranya Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dengan skor 21-18 dan 23-21 di pertandingan final di Tokyo, Minggu (28/7/2019).

Kemenangan tersebut mengantarkan Minions—julukan Marcus/Kevin— menyamai kesuksesan Ricky Subagja/Rexy Mainaky yang pernah mencetak hattrick di Jepang Terbuka sejak tahun 1995 hingga 1997. Ini merupakan pencapaian yang cemerlang bagi Marcus/Kevin karena selama ini belum pernah ada pasangan yang bisa mencapai keberhasilan yang dimiliki Ricky Subagja/Rexy Mainaky.

Uniknya, final Jepang Terbuka 2019 kembali mempertemukan Marcus/Kevin dengan Hendra/Ahsan yang sebelumnya mereka juga sempat bertemu di final Indonesia Open di tahun yang sama.

“Kami senang bisa hattrick di turnamen ini,” kata Kevin. “Pekan lalu (di Indonesia Open 2019) kami ketemu Hendra/Ahsan juga, tapi yang sekarang menjadi lebih berat, ” tambahnya.

Setelah Jepang Open Marcus/Kevin mengaku akan mengalihkan fokus pada Kejuaran Dunia Bulu Tangkis yang akan dihelat pada 19-25 Agustus, karena di ajang bergengsi itu mereka belum menyabet juara sama sekali.

 

Era Dominasi The Minions di Tokyo

Jepang Terbuka, sebuah turnamen level Super 750, selalu menjadi salah satu ajang paling kompetitif dalam kalender BWF. Namun, antara tahun 2017 hingga 2019, Tokyo Metropolitan Gymnasium seolah menjadi panggung pribadi bagi Marcus/Kevin. Mereka datang, bermain dengan kecepatan kilat, dan pulang membawa gelar. Dominasi mereka di turnamen ini menunjukkan konsistensi dan mental juara yang luar biasa.

 

Perjalanan Menuju Hattrick: Tiga Final, Tiga Cerita

Setiap gelar memiliki ceritanya sendiri, melawan lawan yang berbeda dengan tantangan yang unik.

1. Gelar Pertama (2017): Menaklukkan Tuan Rumah

Gelar pertama diraih pada edisi 2017. Di babak final, Marcus/Kevin berhadapan dengan wakil tuan rumah yang mendapat dukungan penuh penonton, Takuto Inoue/Yuki Kaneko. Tanpa gentar, The Minions berhasil menunjukkan kelasnya dan menang secara meyakinkan. Kemenangan ini menjadi fondasi dari dominasi mereka di Jepang.

2. Gelar Kedua (2018): Menegaskan Status Raja

Setahun kemudian, mereka kembali ke final untuk mempertahankan gelar. Kali ini, lawan yang dihadapi adalah salah satu pasangan terkuat dunia asal Tiongkok, Li Junhui/Liu Yuchen. Dalam sebuah pertarungan sengit yang menunjukkan level tertinggi bulu tangkis ganda putra, Marcus/Kevin kembali keluar sebagai juara, menegaskan status mereka sebagai raja ganda putra dunia saat itu.

3. Puncak Hattrick (2019): Final Ideal Melawan The Daddies

Momen puncak dari trilogi kemenangan ini terjadi pada Jepang Terbuka 2019. Sebuah All-Indonesian Final yang ideal tercipta saat The Minions harus berhadapan dengan senior sekaligus rival berat mereka, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (“The Daddies”).

Pertandingan ini bukan hanya pertarungan memperebutkan gelar, tetapi juga adu gengsi antara dua ganda putra terbaik Indonesia. Marcus/Kevin tampil luar biasa dan berhasil mengunci gelar hattrick mereka setelah memenangkan pertarungan ketat dengan skor 21-18, 23-21. Kemenangan dramatis di set kedua menunjukkan betapa kuatnya mental mereka di poin-poin kritis.

 

Kunci Sukses The Minions: Kecepatan dan Serangan Tak Terduga

Apa yang membuat Marcus/Kevin begitu sulit dikalahkan selama periode emas tersebut? Jawabannya terletak pada gaya permainan revolusioner mereka.

  • Kecepatan di Atas Rata-Rata: The Minions membawa tempo permainan ganda putra ke level yang baru. Rotasi mereka yang sangat cepat membuat lawan kewalahan.

  • Serangan Cepat Kevin Sanjaya: Di depan net, Kevin Sanjaya adalah predator. “Tangan petir” miliknya dengan sambaran-sambaran cepat dan pukulan tipuan yang tak terduga menjadi sumber poin utama.

  • Kekuatan Marcus Gideon: Dari lini belakang, Marcus Gideon menjadi eksekutor yang mematikan dengan smes-smes keras dan terarah.

Kombinasi inilah yang membuat mereka menjadi pasangan paling ditakuti di dunia. Mereka bisa menciptakan tekanan dari segala lini dan jarang memberikan kesempatan bagi lawan untuk mengembangkan permainan.

 

Warisan Hattrick Jepang Terbuka

Pencapaian tiga gelar beruntun di Jepang Terbuka adalah sebuah warisan abadi. Di era modern bulu tangkis yang sangat kompetitif, mencetak hattrick di turnamen level atas adalah sebuah anomali yang hanya bisa dilakukan oleh pasangan paling istimewa.

Prestasi ini tidak hanya menambah koleksi gelar mereka, tetapi juga mengukuhkan nama Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo dalam buku sejarah sebagai salah satu pasangan ganda putra terbaik yang pernah ada. Bagi para penggemar bulu tangkis di Indonesia, momen ini adalah sumber kebanggaan nasional yang akan selalu dikenang.

 

Sebuah Kenangan Emas yang Tak Terlupakan

Meskipun The Minions kini telah menempuh jalan karier yang berbeda, memori akan dominasi mereka akan selalu hidup. Hattrick di Jepang Terbuka 2017-2019 adalah representasi sempurna dari puncak kekuatan mereka: sebuah harmoni antara kecepatan, kekuatan, kecerdikan, dan mentalitas juara yang tak tergoyahkan. Itu adalah sebuah kenangan emas dari sepasang pahlawan bulu tangkis Indonesia yang tidak akan pernah terlupakan.

Komentar