4 Perusahaan Ini Terhubung dengan Kehidupan Masyarakat

Indonesia1580 Views

4 Perusahaan Ini Terhubung dengan Kehidupan Masyarakat

 

Malang, Indotribun.id 4 Perusahaan Ini Terhubung dengan Kehidupan Masyarakat. Dalam acara seminar nasional yang digelar untuk memperingati ulang tahun Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) yang ke-24, Wakil Presiden saat itu, Jusuf Kalla (JK), menyampaikan pandangan tajamnya mengenai pilar-pilar fundamental yang menopang kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia. Di hadapan para ekonom dan pakar, JK menyoroti empat perusahaan atau sektor industri yang menurutnya memiliki keterkaitan langsung dan tak terpisahkan dengan denyut nadi masyarakat.

Pernyataannya di forum bergengsi ini menggarisbawahi betapa vitalnya peran keempat entitas tersebut. Menurut JK, jika salah satu dari mereka “sakit” atau mengalami gangguan, maka dampaknya akan dirasakan secara masif oleh seluruh rakyat Indonesia. Keempat pilar yang ia sebutkan adalah PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Pertamina (Persero), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan sektor Perbankan atau Jasa Keuangan.

Analisis ini memberikan perspektif yang jelas tentang infrastruktur dasar yang membentuk fondasi kehidupan modern Indonesia.

 

1. PT PLN (Persero): Sumber Kehidupan Modern

Jusuf Kalla memulai analisisnya dengan pilar paling fundamental: listrik. Ia menegaskan bahwa tanpa listrik, peradaban modern akan berhenti. Ketergantungan masyarakat terhadap PLN bersifat mutlak dan menyentuh setiap aspek kehidupan.

  • Aktivitas Rumah Tangga: JK menggambarkan betapa marahnya masyarakat jika listrik padam walau hanya satu jam. Mulai dari penerangan, pengisian daya gawai, hiburan, hingga peralatan memasak, semuanya kini membutuhkan daya listrik.

  • Penggerak Ekonomi: Dari industri manufaktur raksasa hingga warung kopi di pinggir jalan, semua kegiatan ekonomi digerakkan oleh listrik. Tanpa pasokan yang andal dari PLN, roda perekonomian akan macet.

  • Layanan Publik Vital: Rumah sakit yang merawat pasien, sekolah tempat anak-anak belajar, dan kantor pemerintahan yang melayani publik tidak dapat berfungsi tanpa listrik.

Dalam konteks seminar INDEF, JK menekankan bahwa efisiensi dan kesehatan finansial PLN adalah isu strategis nasional, bukan sekadar urusan korporat.

 

2. PT Pertamina (Persero): Urat Nadi Mobilitas dan Energi

Pilar kedua yang disorot adalah Pertamina, sebagai penjamin ketersediaan energi, terutama Bahan Bakar Minyak (BBM), yang menggerakkan mobilitas bangsa.

  • Transportasi dan Distribusi: JK menjelaskan bahwa kelancaran distribusi barang dan pergerakan orang sepenuhnya bergantung pada BBM dari Pertamina. Antrean panjang di SPBU atau kelangkaan BBM di suatu daerah dapat memicu inflasi dan gejolak sosial.

  • Energi untuk Rakyat: Selain transportasi, Pertamina juga bertanggung jawab atas distribusi LPG, sumber energi utama untuk memasak bagi puluhan juta rumah tangga di Indonesia.

  • Simbol Kehadiran Negara: Kemampuan Pertamina mendistribusikan energi secara merata hingga ke pelosok terpencil merupakan wujud nyata kehadiran negara dalam melayani warganya.

Bagi JK, stabilitas pasokan dan harga energi dari Pertamina adalah kunci untuk menjaga stabilitas sosial dan ekonomi.

 

3. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk: Jembatan di Era Informasi

Di era digital, peran telekomunikasi telah bertransformasi dari sekadar layanan pendukung menjadi kebutuhan primer. JK menunjuk Telkom sebagai representasi dari pilar konektivitas ini.

  • Komunikasi dan Interaksi Sosial: Jaringan telepon dan internet memungkinkan masyarakat untuk tetap terhubung, baik untuk urusan personal maupun profesional, meniadakan batasan jarak.

  • Ekonomi Digital: Munculnya startup, e-commerce, layanan transportasi online, dan ekonomi digital secara keseluruhan dimungkinkan oleh infrastruktur telekomunikasi yang dibangun Telkom dan pelaku industri lainnya.

  • Pintu Gerbang Pengetahuan: Internet adalah jendela dunia. Ketersediaan akses internet yang andal menjadi krusial untuk pendidikan, penyebaran informasi, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Dalam paparannya di INDEF, JK menggarisbawahi bahwa tanpa konektivitas yang kuat, Indonesia akan tertinggal dalam persaingan global.

 

4. Sektor Perbankan: Pelumas Roda Perekonomian

Pilar terakhir adalah sistem perbankan dan jasa keuangan. Jusuf Kalla menegaskan bahwa tidak ada ekonomi yang bisa berjalan tanpa sistem finansial yang berfungsi dengan baik.

  • Sirkulasi Uang: Bank adalah jantung dari sistem perekonomian yang memompa dan mengedarkan uang ke seluruh “tubuh” ekonomi melalui transaksi, pembayaran, dan transfer.

  • Motor Pertumbuhan Usaha: Melalui penyaluran kredit, bank memberikan modal bagi UMKM untuk berkembang dan korporasi untuk berekspansi, yang pada akhirnya menciptakan lapangan kerja.

  • Kepercayaan Publik: Kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan adalah fondasi stabilitas moneter. Krisis kepercayaan dapat memicu penarikan dana massal (rush) yang melumpuhkan ekonomi.

 

Pidato Jusuf Kalla di ulang tahun INDEF ke-24 ini menjadi pengingat penting bahwa kesehatan keempat BUMN dan sektor vital tersebut harus menjadi prioritas utama pemerintah. Kinerja mereka bukan hanya diukur dari laba, tetapi dari seberapa besar dampaknya dalam menjaga stabilitas dan meningkatkan kualitas hidup seluruh rakyat Indonesia.

Comment