Buruh pengesahan Omnibus Law RUU Cipta Kerja. (Foto: CNN Indonesia)
Rangkaian aksi demonstrasi menolak pengesahan Omnibus Law RUU Cipta Kerja serentak bergemuruh di sejumlah daerah, termasuk di Ibu Kota Jakarta. Para demonstran menilai, jika RUU tersebut disahkan, dampaknya bukan membawa kesejahteraan rakyat, justru menyengsarakan kehidupan rakyat khususnya buruh.
Bertolak dari hal tersebut, delegasi massa buruh yang melakukan aksi demo di depan Gedung DPR-RI, Senayan, Jakarta, Kamis (16/7), ikut serta menggelar audensi dengan Wakil Pimpinan DPR Sufmi Dasco Ahmad dan Ketua Badan Legislasi Supratman Andi Agtas.
Juru Bicara Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) Nining Elitos mengatakan, massa buruh melakukan aksi demontrasi di tengah situasi Pandemi Covid-19 ini sebagai upaya menjegal pembahasan Omnibus Law RUU Cipta Kerja. Bahkan, tempo hari buruh sudah melakukan aksi protes perihal Omnibus Law. Namun hal itu, tak mengurungkan niat DPR dan pemerintah menghentikan pembahasan RUU tersebut.
“Kami agak sedikit kecewa pada pimpinan dan wakil rakyat di DPR, di mana sebenarnya aspirasi sudah jauh hari kami sampaikan sebelum hari ini, sejak 13 Januari kami sudah menyampaikan sikap pada BALEG DPR, saat itu di mana kita tahu apa yang sedang disiapkan pemerintah ini cacat prosedur dan sangat bertentangan dengan konstitusi negara,” Jelas Nining pasca audensi.
Komentar