Daihatsu Santai Penjualan Sirion Kalah Jauh dari Mobil LCGC

Otomatif2126 Views

Daihatsu Santai Penjualan Sirion Kalah Jauh dari Mobil LCGC

Indotribun.idDi tengah gempuran pasar Low Cost Green Car (LCGC) yang sangat kompetitif, sebuah fakta menarik muncul: penjualan Sirion terlihat sangat jauh tertinggal dibandingkan dengan mobil-mobil LCGC, bahkan dari produk Daihatsu sendiri, yaitu Ayla. Namun, alih-alih panik, pihak Daihatsu justru tampak “santai” dan tidak terlalu ambil pusing dengan fenomena ini.

Mengapa demikian? Apakah Daihatsu tidak memiliki strategi untuk penjualan Sirion? Jawabannya justru sebaliknya. Sikap “santai” ini adalah cerminan dari strategi yang matang dan pemahaman mendalam tentang positioning produk. Artikel ini akan mengupas tuntas mengapa Daihatsu tidak menganggap penjualan Sirion sebagai sebuah kegagalan dan bagaimana mereka melihat peran mobil hatchback stylish ini di pasar otomotif Indonesia.

 

Penjualan Sirion
Penjualan Sirion

 

Memahami Posisi Sirion yang Sebenarnya: Bukan Lawan LCGC

Bagi sebagian orang, melihat mobil hatchback seperti Sirion dengan harga yang relatif terjangkau, mungkin akan langsung membandingkannya dengan LCGC yang lebih murah. Namun, perbedaan Sirion dan Ayla atau LCGC lainnya sangatlah mendasar. Sirion tidak diposisikan sebagai mobil LCGC. Mobil ini diimpor secara utuh (Completely Built Up/CBU) dari Malaysia, yang merupakan rebadge dari Perodua Myvi. Status CBU ini membuatnya memiliki harga jual yang lebih tinggi dan fitur yang lebih lengkap dibandingkan mobil LCGC yang diproduksi secara lokal.

Oleh karena itu, target pasar Daihatsu Sirion bukanlah konsumen yang mencari mobil paling ekonomis dan efisien. Sebaliknya, penjualan Sirion menargetkan segmen yang lebih spesifik, yaitu pembeli mobil pertama atau keluarga muda yang menginginkan mobil kompak dengan desain modern, fitur kenyamanan dan keamanan yang lebih baik, serta performa yang lebih bertenaga. Ini adalah segmen pasar yang berbeda dari audiens utama LCGC.

 

Strategi Daihatsu: Fokus pada Volume di Segmen LCGC

Alasan utama mengapa Daihatsu bisa “santai” dengan penjualan Sirion yang rendah adalah karena volume penjualan mereka sudah ditopang oleh produk-produk lain yang jauh lebih dominan. Daihatsu Ayla, sebagai salah satu pemimpin di segmen LCGC, adalah andalan utama mereka untuk meraih pangsa pasar dan volume penjualan yang masif.

Dengan strategi ini, Daihatsu memiliki dua pilar yang saling melengkapi:

  1. Ayla (LCGC): Sebagai penantang utama untuk volume penjualan, dengan fokus pada harga terjangkau dan efisiensi.
  2. Sirion (Hatchback): Sebagai pelengkap portfolio produk, yang berfungsi untuk menjangkau pasar niche yang lebih menginginkan gaya dan fitur, tanpa harus memikirkan target volume penjualan yang tinggi.

Ini adalah strategi yang cerdas. Daihatsu tidak berusaha memaksakan Sirion untuk bersaing langsung dengan LCGC karena mereka sudah memiliki produk andalan di segmen tersebut. Mereka membiarkan Sirion memainkan perannya sebagai produk “niche” yang memiliki target konsumennya sendiri.

 

Perbedaan Segmen Pasar dan Profil Konsumen

Untuk memahami lebih dalam, kita perlu melihat profil konsumen dari kedua segmen ini:

  • Konsumen LCGC (Ayla, Agya, Brio Satya): Kelompok ini biasanya memprioritaskan biaya kepemilikan yang rendah, termasuk harga beli, biaya perawatan, dan konsumsi bahan bakar. Mobil LCGC adalah solusi mobilitas yang fungsional dan praktis bagi mereka.
  • Konsumen Hatchback (Sirion, Honda Brio RS, Toyota Yaris): Kelompok ini umumnya memiliki anggaran yang sedikit lebih besar dan menuntut lebih dari sekadar fungsionalitas. Mereka mempertimbangkan aspek desain yang stylish, fitur-fitur modern (seperti head unit layar sentuh, kamera parkir, dan sistem keselamatan aktif), serta kualitas material yang lebih baik.

Dengan adanya perbedaan Sirion dan Ayla dalam hal positioning produk dan target pasar, sangat wajar jika penjualan keduanya memiliki jurang yang lebar. Sirion tidak perlu bersaing dengan Ayla; mereka justru saling melengkapi dalam memperkuat posisi Daihatsu di berbagai segmen.

 

Masa Depan Sirion dan Kebutuhan Diversifikasi Portofolio

Meskipun penjualannya tidak sefantastis LCGC, keberadaan Sirion tetap penting bagi Daihatsu. Mobil ini berfungsi sebagai “etalase” teknologi dan desain dari Daihatsu yang tidak bisa diakomodasi di segmen LCGC. Dengan mempertahankan Sirion, Daihatsu menunjukkan komitmen mereka untuk tetap melayani konsumen di segmen hatchback.

Ada spekulasi bahwa Daihatsu akan terus memperbarui Sirion, mungkin dengan model facelift atau generasi baru di masa depan, untuk menjaga daya tariknya. Selama Daihatsu memiliki produk andalan di segmen volume seperti Ayla, mereka akan tetap santai penjualan Sirion kalah jauh dari mobil LCGC, karena Sirion sudah menjalankan peran strategisnya dengan baik.

Kesimpulannya, rendahnya penjualan Sirion bukanlah sebuah kegagalan, melainkan hasil dari strategi positioning produk yang disengaja. Daihatsu membiarkan Sirion menjadi produk niche yang melayani pasar spesifik, sementara mereka mengandalkan produk lain untuk memimpin pasar secara keseluruhan. Ini adalah sebuah langkah bisnis yang pragmatis dan cerdas.

Comment