Mantan aktivis 98, Adian Yunus Yusak Napitupulu. (Foto: Kumparan)
Mantan aktivis 98, Adian Yunus Yusak Napitupulu menuding bahwa semua jabatan direksi dan komisaris di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan titipan.
Hal tersebut dijelaskannya sebab selama ini perusahaan BUMN tak pernah membuka lowongan atau lelang jabatan terbuka bagi publik untuk mengakses dua posisi itu.
“Kalau tidak dititip, bagaimana orang bisa duduk di situ? kalau tidak dibawa, gimana bisa duduk di situ?” katanya saat diwawancarai, Jakarta, Kamis (23/7).
Adian yang juga Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tersebut mengatakan dengan gamblang jika orang-orang yang menduduki kursi direksi dan komisaris BUMN tidak jelas latar belakangnya.
Ia menduga beberapa orang yang menduduki jabatan direksi dan komisaris BUMN yang tak memiliki latar belakang tak jelas merupakan titipan para mafia yang bergerak di berbagai sektor.
Anggota Komisi VII DPR itu menyebut bahwa tidak ada satu pun orang yang mengetahui latar belakang mereka dengan pasti sehingga bisa duduk di jabatan tersebut.
Mungkin 5.000 orang itu salah satunya titipan mafia migas, mafia infrastruktur, mafia proyek, mafia impor, mafia alkes dan sebagainya, mungkin juga tidak? Mungkin,” pungkasnya.
Komentar