IHSG Hari Ini Anjlok, Ini 5 Saham Blue Chip yang Jadi Pemberat Utama

Bisnis2060 Views

IHSG Hari Ini Anjlok, Ini 5 Saham Blue Chip yang Jadi Pemberat Utama

 

Indotribun.id – IHSG Hari ini anjlok, Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan Selasa, 19 Agustus 2025, dengan penurunan. Tekanan jual terjadi akibat sikap hati-hati investor yang menanti perkembangan agenda penting dari bank sentral, baik domestik maupun global.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG tercatat turun 0,46% atau setara dengan 33,80 poin, dan ditutup di level 7.293,9. Penurunan tersebut berdampak pada penyusutan kapitalisasi pasar bursa sebesar Rp 54 triliun.

Penurunan indeks yang terjadi hari ini ternyata tidak berlangsung secara seragam. Tekanan jual yang cukup besar pada beberapa saham berkapitalisasi besar, atau yang biasa disebut saham blue chip, menjadi faktor utama di balik pergerakan indeks yang melemah. Lalu, saham-saham mana saja yang menjadi penyebab utama terhambatnya kenaikan IHSG hari ini? Berikut adalah daftar saham-saham tersebut.

 

IHSG Hari ini anjlok

 

Sentimen ‘Wait and See’ dan Arus Dana Asing Tekan Pasar

Sebelum membahas saham yang melemah, perlu memahami kondisi pasar secara umum. Penurunan IHSG hari ini dipicu oleh sikap hati-hati investor yang menunggu dua agenda penting.

  • Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia: Pasar menantikan hasil RDG pada 20-21 Agustus untuk mengetahui arah kebijakan suku bunga acuan (BI-Rate).
  • Notulensi Rapat The Fed (FOMC Minutes): Investor global juga menanti rilis notulensi rapat bank sentral AS untuk mencari petunjuk kebijakan moneter selanjutnya.

Kecenderungan untuk berhati-hati semakin diperparah dengan aksi jual yang dilakukan oleh investor asing. Berdasarkan data, tercatat bahwa investor asing mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 774 miliar di seluruh pasar, yang akhirnya memberikan tekanan signifikan terhadap saham-saham utama.

 

5 Saham Blue Chip Pemberat Utama IHSG Hari Ini

Berikut adalah 5 saham blue chip yang memberikan kontribusi negatif terbesar terhadap penurunan IHSG pada perdagangan 19 Agustus 2025:

  • PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) BREN menjadi pemberat absolut bagi IHSG hari ini. Saham energi baru terbarukan ini anjlok signifikan dan sendirian menekan IHSG hingga 25,2 poin indeks. Pelemahan BREN sejalan dengan koreksi di sektor energi yang menjadi salah satu sektor dengan kinerja terburuk hari ini.

 

  • PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) Menyusul di posisi kedua adalah TPIA dari sektor barang baku. Saham petrokimia raksasa ini juga mengalami tekanan jual yang kuat, menyeret IHSG turun sebesar 13,6 poin indeks. Pelemahan TPIA dan BREN menunjukkan bahwa saham-saham milik Prajogo Pangestu menjadi target utama aksi jual hari ini.

 

  • PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Dari sektor perbankan, BBRI menjadi pemberat utama ketiga. Saham bank dengan jaringan terluas di Indonesia ini menekan laju indeks sebesar 7,9 poin. BBRI juga menjadi salah satu saham yang paling banyak dilepas oleh investor asing hari ini.

 

  • PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Masih dari jajaran bank BUMN, BBNI berada di posisi keempat sebagai pemberat IHSG. Saham BBNI berkontribusi terhadap pelemahan indeks sebesar 5,4 poin. Tekanan pada BBNI dan BBRI mengonfirmasi bahwa sektor finansial berada di bawah tekanan menjelang pengumuman suku bunga BI.

 

  • PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Melengkapi daftar ini adalah BMRI, yang menekan IHSG sebesar 2,6 poin. Bersama BBRI dan BBNI, trio bank BUMN ini secara kolektif memberikan tekanan jual yang signifikan dari sektor finansial, yang merupakan sektor dengan bobot terbesar di IHSG.

 

Saham Pendorong yang Melawan Arus

Meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah, sejumlah saham berkapitalisasi besar tetap berhasil mencatatkan kinerja positif dengan melawan arah tren pasar. Saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi kontributor utama yang berperan signifikan dalam mengurangi tekanan terhadap penurunan IHSG sehingga pelemahannya tidak terlalu dalam pada hari ini.

 

Waspada Tekanan Jangka Pendek

Indeks Harga Saham Gabungan hari ini mengalami penurunan yang menunjukkan tingginya sensitivitas pasar terhadap perubahan sentimen makroekonomi dan dinamika saham dengan kapitalisasi besar. Meski terjadi koreksi, dampaknya tidak merata di seluruh sektor, melainkan lebih terfokus pada beberapa saham unggulan, terutama yang berasal dari grup Barito serta saham perbankan milik pemerintah.

Para investor disarankan untuk terus waspada dalam menghadapi potensi volatilitas jangka pendek, khususnya hingga hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memberikan kepastian. Memilih untuk berinvestasi pada saham-saham dengan dasar fundamental yang kuat dapat menjadi strategi yang bijak di tengah kondisi yang tidak menentu seperti saat ini.

 

 

Comment