Belajar Sejarah Purbakala di Museum Mpu Purwa
Malang, Indotribun.id – Belajar Sejarah Purbakala di Museum Mpu Purwa. Teriknya matahari menyelimuti sebuah museum yang terletak di Komplek Perumahan Griya Shanta Blok B Mojolangu Kota Malang. Museum ini adalah Museum Mpu Purwa. Museum ini sebenarnya merupakan Balai Penyelamatan Benda Purbakala Mpu Purwa. Baru pada tahun 2014 diresmikan dengan nama Museum Mpu Purwa.
Juru pelihara museum, Mimin, mengatakan, artefak yang ditampilkan di Museum Mpu Purwa ini merupakan peninggalan 5 Kerajaan yang pernah ada di sekitar Kota Malang.
Di museum Mpu Purwa ini pengunjung dapat belajar sejarah, karena terdapat sejumlah artefak peninggalan dari 5 kerajaan seperti Kerajaan Kanjuruhan, Kerajaan Mataram Kuno, Kerajaan Kediri, Kerajaan Singosari dan Kerajaan Majapahit. Total 136 benda meliputi arca, prasasti, bangunan candi, prasejarah dan antropologi ada di sini,” katanya. Selain itu penataan dari museum ini dikemas secara modern dengan memunculkan warna-warni sehingga pengunjung yang datang tidak akan jemu.
Memasuki museum Mpu Purwa, pengunjung disambut Arca Catur Brahmana berukuran besar di tengah ruangan, dan topeng khas Malang di sebelah kiri pintu masuk yang ditata sedemikian elok. Di sebelah kanan terdapat buku tamu untuk pengunjung. Untuk masuk museum Mpu Purwa ini gratis alias tidak dipungut biaya apa pun.
Berpindah ke lantai dua, sebuah diorama menjadi daya tarik bagi pengunjung. Meskipun terletak di ujung ruangan, diorama ini cukup jelas dilihat dari kejauhan, karena ukurannya dibuat hampir seukuran manusia. Diorama tersebut seperti mengisahkan seorang brahmana yang memberikan restu kepada murid-muridnya. Namun sayang, diorama ini tidak diberi pagar pembatas, khawatirnya pengunjung dapat masuk ke dalam studio diorama, dan pengunjung yang lalai akan merusak diorama tersebut. Tak seperti artefak yang ditampilkan, diorama ini tidak disertai keterangan yang dapat menjelaskan maksud dari adegan diorama tersebut. Entah apakah karena diorama ini hanya dipergunakan sebagai pemanis ruangan atau yang lainnya, namun memang diorama ini indah dipandang mata.
Linimasa dari seluruh kerajaan di nusantara juga dipajang di tembok sisi kiri. Cukup menjelaskan kapan dan apa saja kerajaan yang pernah berdiri di Indonesia. Berbeda dengan di lantai satu, arca yang ditampilkan di lantai 2 dibiarkan terbuka, alias tidak ditutupi kotak kaca. Hal ini menyebabkan pengunjung dapat secara leluasa menyentuh arca-arca tersebut.
Pengelolaan yang baik membuat pengunjung, baik domestik maupun mancanegara, selalu datang mengunjungi museum ini.
“Setiap hari pasti selalu ada pengunjung yang datang. Hal itu dapat dibuktikan melalui buku tamu,” ujar Mimin.
Mengenal Museum Mpu Purwa: Harta Karun Kerajaan Kuno
Diresmikan pada tahun 2004, Museum Mpu Purwa didirikan oleh Pemerintah Kota Malang dengan tujuan mulia: untuk menyelamatkan, merawat, dan memamerkan benda-benda cagar budaya yang banyak ditemukan di wilayah Malang dan sekitarnya. Nama “Mpu Purwa” sendiri diambil dari nama seorang pendeta atau tokoh penting pada masa pemerintahan Raja Anusapati dari Kerajaan Singhasari, menunjukkan betapa eratnya kaitan museum ini dengan sejarah lokal.
Museum ini menjadi rumah bagi ratusan koleksi artefak yang menjadi saksi bisu kejayaan peradaban Hindu-Buddha di Jawa Timur.
Menjelajahi Koleksi Unggulan: Apa Saja yang Bisa Dilihat?
Memasuki ruang pamer Museum Mpu Purwa, Anda akan disambut oleh atmosfer tenang yang seolah membawa Anda kembali ke masa lalu. Koleksi di museum ini tertata rapi secara tematik dan kronologis.
1. Arca-Arca Ikonik Peninggalan Hindu-Buddha
Koleksi arca (patung) adalah daya tarik utama museum ini. Anda dapat melihat langsung mahakarya para seniman masa lampau yang penuh dengan detail dan filosofi. Beberapa arca yang paling menonjol antara lain:
Arca Ganesha: Salah satu koleksi paling terkenal, menggambarkan Ganesha (dewa ilmu pengetahuan dan penyingkir rintangan) yang duduk dengan megah. Detail ukirannya sangat halus dan mengagumkan.
Arca Trimurti: Penggambaran tiga dewa utama Hindu (Brahma, Wisnu, Siwa) dalam berbagai wujud.
Arca Durga Mahisasuramardini: Menggambarkan Dewi Durga yang sedang mengalahkan raksasa banteng, sebuah simbol kemenangan kebaikan atas kejahatan.
2. Prasasti: Membaca Pesan dari Masa Lampau
Museum ini juga menyimpan beberapa prasasti (batu bertulis) yang merupakan sumber primer sejarah. Salah satu yang paling penting adalah Prasasti Kanjuruhan (berupa replika, aslinya di Museum Nasional). Prasasti ini menceritakan tentang Kerajaan Kanjuruhan pada abad ke-8 M, yang dianggap sebagai cikal bakal dari Malang. Membaca panel informasinya akan memberikan Anda pemahaman mendalam tentang asal-usul kota ini.
3. Benda-Benda Kehidupan Kuno Lainnya
Selain arca dan prasasti, Anda juga bisa melihat berbagai benda purbakala lain seperti fragmen bangunan candi, kendi dan gerabah kuno, serta berbagai peralatan upacara yang memberikan gambaran tentang kehidupan masyarakat pada masa itu.
Penulis adalah mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang.
Editor: Latif Fianto
Komentar